Minggu, 29 Oktober 2017

alkohol, eter dan senyawanya

1.      ALKOHOL

alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Senyawa alkanol atau alkohol memiliki;                         
gugus fungsi ; :             
                             C     OH
                                
rumus umum struktur ;CnH2n+1 OH atau R-OH
rumus umum molekul ;CnH2n+2 O
          Berdasarkan jumlah gugus hidroksinya, alkohol dibagi menjadi polialkohol dan mono alkohol.
A.Monoalkohol
          Monoalkohol adalah alkohol yang memiliki satu gugus -OH. Rumus umum monoalkohol sama dengan rumus alkana, tetapi satu atom H diganti oleh gugus hidroksi (-OH). Alkohol memiliki gugus -OH, rumus struktur dapat juga ditulis R-OH (R menyatakan gugus alkil). Alkohol merupakan turunanalkana sehingga disebut juga alkanol. Oleh karena, itu penamaannya disesuaikan  dengan alkananya, tetapi huruf akhir a pada alkana diganti dengan ol.
Jenis-jenis alkohol
berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus -OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersiaer.
a)    Alkohol primer
yaitu jika gugus -OH terikat pada atom C primer ( atom C yang mengikat atom C lainnya)
ex;  CH3-CH2-CH2-OH
           1-Propanol
ciri khas alkohol primer, yaitu atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan dua atom H.
 b) Alkohol Sekunder
jika gugus -OH  terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat dua atom C lainnya).
Ex;     CH3-CH-CH2-CH2-CH3
                   OH
          2-pentanol
Ciri khas alkohol sekunder ialah atom C yang mengikat gugus -OH berikatan dengan satu atom H.
b)      Alkohol tersier
jika gugus -OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat tiga atom C lainnya).
Ex:                 CH3
     CH3-C-CH2-CH2-CH3
            OH
   2 metil-2pentanol
Ciri khas alkohol tersier ialah atom C yang berikatan dengan gugus  -OH tidak mengikat atom H.  
SIFAT ALKOHOL
          sifat alkohol di kelompokkan menjadi 2, yaitu; sifat fisikanya dan sifat kimianya
a) Sifat fisik
          alkohol rantai pendek  bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air serta  memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran dan titik didih, alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air. Hal tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya memilki gugus -OH. Gugus -OH ini bersifat polar sehingga menyebabkan air dan alkohol bersifat polar pula. Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
Gugus hidroksil (-OH) adalah gugus yang bersifat polar. Oleh karena itu molekul alkohol juga bersifat polar. Kepolaran alkohol akan semakin berkurang jika rantai C-nya semakin panjang. Metanol, etanol dan propanol mudah larut dalam air, tetapi kelarutan  1-butanol  hanya 8,3 gram dalam 100 gram air. Kelarutan alkohol dalam air akan bertambah jika rantai C-nya bercabang dan bertambahnya jumlah gugus –OH.
Karena gugus hidroksil (-OH) dapat membentuk ikatan hidrogen, maka titik didih alkohol jauh lebih tinggi dari pada titik didih eter dengan jumlah atom C yang sama. Titik didih alkohol juga dipengaruhi oleh jumlah atom C pada rantai dan jenis alkohol primer, skender atau tersier. Pada jumlah atom C yang sama titik didih alkohol primer lebih tinggi dari pada alkohol sekunder dan tersier, sedangkan titik didih alkohol tersier paling rendah.

b)Sifat kimia
          Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus OH merupakan gugus yang cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Adapun reaksi-reaksi yang umum terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut :
*reaksi oksidasi
reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui reaksi antara alkohol dan oksigen. Misalnya reaksi pembakaran pada spirtus.
*reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam karboksilat yang disebut reaksi esterfikasi
1.      Alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen
ROH   +  2 Na       ----->     RONa    +     H2
CH3CH2OH   + Na          ---->               CH3CH2ONa + H2
2.      Bereaksi dengan PX3 dan PX5
3 ROH   +   PX3    ----->         3 RX    +     P(OH)3
3 CH3CH2OH   + PCl3         ---->           3 CH3CH2Cl + P(OH)3

3.      Alkohol dapat didehidratasi oleh H2SO4 pekat
a.       pada suhu 180oC membentuk alkena
b.      pada suhu 140oC membentuk eter






4.      Dapat dioksidasi (alkohol primer paling mudah teroksidasi membentuk alkanal, alkohol sekender membentuk keton dan alkohol tersier paling sukar dioksidasi. Oksidasi alkohol tersier dengan oksidator kuat akan menyebabkan putusnya rantai karbon)
a.       oksidasi alkohol primer membentuk aldehid, dan reaksi oksidasi akan berlanjut sampai terbentuk asam karboksilat.

----->ROH  + oksidator            R-CHO         ----->            R-COOH
       CH3CH2CH2OH  + oksidator         -----> CH3CH2CHO   ----- >      CH3CH2COOH
b.      Oksidasi alkohol sekunder akan menghasilkan keton yang sukar dioksidasi lebih lanjut.
               O
//
----->ROH  + oksidator              R - C - R                
              OH                                                                               O
                ç                                                                               //
      CH3- CH - CH2OH  + oksidator             ---->           CH3 – C - CH3
c.       Alkohol tersier sukar dioksidasi
         
            
      + oksidator            tidak bereaksi
(CH3)2 – COH – CH3  + oksidator                  tidak bereaksi
5.      Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester
ROH   +  R’COOH         ------->    R’COOR    +     H2O
CH3CH2OH   + CH3COOCH2CH3              -------> CH3COOCH2CH3 + H2O
6.      Bereaksi dengan asam halida (HX) membentuk RX
ROH   +  R’COOH       =====>      R’COOR    +     H2O
CH3CH2OH   +   HCl        -----> CH3CH2Cl  +  H2O
7.      Bereaksi dengan H2SO4 pekat atau HNO3 membentuk ester anorganik
ROH   +  HOSO3           ----->     ROSO3H      +     H2O
CH3CH2OH   +   HOSO3H                   ------->       CH3CH2OSO3H   +  H2O
ROH   +  HONO2           ------>    RONO2      +     H2O
CH3CH2OH   +   HONO2         ------>      CH3CH2ONO2    +  H2O
.
TATA NAMA ALKOHOL
           penamaan senyawa monoalkohol dapat dilakukan dengan dua cara, yaituberdasarkan aturan IUPAC dan cara trivial.
Tata nama alkohol berdasarkan IUPAC
1) Terlebih dahulu menentukan rantai karbon terpanjangyang mengandung gugus -OH. Selanjutnya, rantai karbon terpanjang tersebut di beri nama rantai alkananya, tetapi akhir huruf a digantikan dengan ol. Ex; butanol, pentanol, heksanol dan sebagainya.
2) Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan gugus -OH.
3) Senyawa alkohol yang memilki gugus alkil dan rantai terpanjangnya ekuivalen darikedua ujungnya terhaap gugus -OH, gugus alkil tersebut harus memperolehnomor yang lebih kecil.
Jika pada suatu rantai alkohol terdapat lebih dari satu gugus alkil yang berbeda dan gugus -OH terikat pada ato C dengan posisi yang ekuivalen dari kedua ujung rantai terpanjang, penomoran dilakukan dengan menempatkan gugus alkil yang lebih besar pada atom C dengan nomor yang lebih kecil.
4) Urutan penulisan cabang alkil dilakukan sesuai dengan urutan abjad.
Tata nama monoalkohol berdasarkan cara trivial
pada tata nama alkohol cara trivial ini, rutan penulisan cabang alkil dilakukan sesuai dengan urutan panjang rantai alkil (metil, etil, propil, dan seterusnya ).
KEISOMERAN PADA ALKOHOL
·Keisomeran Struktur
senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul dan gugus fungsi yang sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Ex i-propanol berisomer struktur dengan senyawa 2-propanol. Cara menentukan jumlah isomer pada suatu senyawa alkohol pertama-tama tentukan rangka atom karbonnya, kemudian aturlah posisi gugus fungsi -OH.
·Keisomeran Optik
Yaitu tipe isomer suatu senyawa yang memiliki rumus molekul, gugus fungsi, dan posisi gugus fungsi sama, tetapi letak atom atom atau gugus fungsinya berbeda. Jika atom C yang berikatan dengan gugus -OH pada senyawa alkohol mengikat tiga atom atau tiga gugus atom yang berbeda,senyawa tersebut  memiliki keisomeran optik. Atom C yang mengikat empat atom atau gugus atom yang berbeda disebut C Asimetris (C kiral).
Terdapat 2 jenis alkohol yang memiliki isomer optik, yaitu;
a) alkohol sekunder yang memilki 2 alkil yang berbeda yang terikat pada C – OH;
b) alkohol tersier yang memiliki 3 alkil berbeda yang terikat pada C – OH,
B. Polialkohol
          Polialkohol adalah alkohol yang memiliki gugus –OH lebih dari satu. Tata nama polialkohol sama dengan tata nama monoalkohol,tetapi ditambah awalan untuk menyatakan untuk menyatakan jumlah gugus –OH. Beberapa contoh polialkohol sebagai berikut.
     Ex:       HO-CH2-CH-CH2-OH  
                     OH
        1,2,3-propanatriol
senyawa polialkohol yang banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah gliserol dan etilen glikol.
KEGUNAAN DAN DAMPAK PENGGUNAAN ALKOHOL
A. Monoalkohol
metanol
*sebagai pengawet mayat atau spesimen biologi.
*bahan baku untuk mensintesis senyawa lain seperti metil butirat,
*dapat menghasilkan bahan bakar yang memiliki nilai oktan yang tinggi,
*bersifat toksik (beracun)dalam jumlah sidikit (15ml) dapat menyebabkan kebutaan dan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian
etanol
*digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran dan industri.
*digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna, dan kosmetik.
*dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Spirtus
*digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu spirtus ini biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.
B.Polialkohol
Gliserol
*sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex sirup obat batuk.
*sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
*sebagai bahan baku serat plastik
*sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
Glikol
*digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis seperti dacron.
 

Etanol dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pelarut, obat-obatan dan bahan bakar. Alkohol 70% biasa digunakan untuk disinfektan, larutan iodium dalam alkohol (iodium tinture) digunakan sebagai obat luka. Alkohol tehnis yang telah diracuni metanol dan kita kenal sebagai spiritus digunakan sebagai pelarut cat (plitur) dan sebagai bahan bakar.
Metanol banyak digunakan sebagai pelarut dalam pembuatan pernis dan lak serta sebagai pembersih karat pada logam-logam. Titik beku yang rendah menyebabkan metanol digunakan untuk campuran anti beku pada mobil di daerah dingin.
Alkohol kadar rendah ( sampai dengan 15%) banyak terdapat dalam minuman ringan sampai minuman keras Green Sand mengandung 1% alkohol dan bir mengandung 15 % alkohol. Alkohol yang dikonsumsi manusia akan dicerna dan dioksidasi terutama didalam hati (lever) dengan pertolongan enzime yang disebut alkohol-dehidrogenase. Produk dehidrogenase ini adalah asetaldehid, CH3CHO dan oksidasi biologis metanol menghasilkan formaldehid yang bersifat racun. Karena alkohol yang dikonsumsi lebih mudah teroksidasi dari pada karbohidrat, lemak dan protein, maka orang yang mengkonsumsi alkohol cenderung  terasa hangat dan malas makan, sebab energi yang diperlukan sudah terpenuhi. Alkohol juga menyebabkan ketergantungan pada konsumennya.
REAKSI ALKOHOL
Reaksi-reaksi pada alkohol dapat digunakan sebagai pengenal alkohol.
a) Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Logam Natrium
Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi denganlogam natrium.alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen sesuai dengan persamaan reaksi berikut;
2R- OH +2Na => 2R – Ona + H2 (g)
2CH3- CH2-OH+2Na => 2CH3 – CH2 – Ona + H2 (g)
       Etanol                              Natrium Etoksida
Reaksi ini merupakan reaksi yang digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi dengan logam natrium.
b)      Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Fosfor Trihalida
jika alkohol direaksikan dengan fosfor trihalida akanmenghasilkan alkil halida.
3R -OH + PX3 => 3R – X + H3PO3
C) Reaksi Oksidasi (untuk membedakan Jenis Alkohol)
oksidasi alkohol  Primer menghasilkan senyawa aldehid. Jika aldehid dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat.
sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton, melalui mekanisme reaksi berikut.
uji lucas
pereaksi lucas terdiri atas ZnCl2 dalam Hcl pekat.uji lucas ini berdasarkan reaksi antara alkohol dan Hcl dengan katalis ZnCl2. Alkohol tersier bereaksi cepat dengan gejala reaksi berupa terbentuknya kabut di permukaan larutan. Alkohol sekunder bereaksi dalam waktu ssekitar 5 menit, sedangkan alkohol primer tidak menunjukkan terjadinya suatu reaksi.

Pembuatan alkohol
Etanol secara alami banyak terdapat pada buah-buahan yang telah masak, akibat fermentasi karbohidrat. Oleh karena itu alkohol dapat terbentuk dari proses peragian dalam pembuuatan tape

C12H22O11      C6H12O6       2 C2H5OH  +  CO2
                                                    ragi

Peragian akan berhenti jika kadar alkohol telah mencapai kadar 14% hingga 16%. Jika diinginkan kadar yang lebih tinggi, campuran itu harus disuling. Hasil penyulingan merupakan azeotrop 95% alkohol dan 5% air. Untuk menghasilkan alkohol pekat (96%) atau alkohol absolut (100%) ke dalam azeotrop
2.    ETER
Eter atau alkoksialkana merupakan senyawa turunan alkana. Satu atom H rantai alkana diganti oleh gugus alkoksi sehingga eter mamiliki dua gugus alkil.
      R – H       R – OR'
      alkana            eter
                                            
·  rumus umum struktur ;   R – O -R'
·   Rumus umum molekul ; CnH2n+2    
TATA NAMA ETER
 Penamaan eter dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penamaan alkil eter (Cara Trivial) dan Menurut sistem IUPAC, gugus –OR disebut gugus alkoksi sehingga penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi (alkoksialkana) diikuti oleh nama rantai utamanya.
1.      Penamaan Alkil Eter (Trivial)
Nama kedua gugus alkil disebut lebih dahulu (diurutkan berdasarkan abjad), kemudian di tambahkan eter. Jika kedua gugus alkil sama, diawalan di.
2.      Penamaan Alkoksialkana (IUPAC
penataan nama senyawa eter dimulai dengan nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai utamanya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk.
 Di bawah ini Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC
Rumus Struktur Eter
Nama Trivial
Nama IUPAC
(alkoksialkana)
CH3 O CH3
Dimetil eter
Metoksi metana
CH3 O CH2 CH3
Etil metil eter
Metoksi etana
CH3 CH2 O CH2 CH3
Dietil eter
Etoksi etena
2-etoksi pentana
Isopentil etil eter
2-etoksi pentana
Fenoksi propana
Fenil propil eter
Fenoksi propana
SIFAT-SIFAT ETER
        Sifat-sifat eter yaitu. Pada keadaan standar, hampir seluruh senyawa eter berwujud cair, kecuali dimetil eter (gas). Jika dibandingkan dengan senyawa alkohol, titik didih dan titik leleh eter lebih keci. Ini terjadi karena antar molekul eter tidak membentuk ikatan hidrogen. Eter juga cenderung bersifat nono polar, sehingga kelarutannya dalam air sangat kecil. Selain itu eter bersifat mudah terbakar. Dibandingkan terhadap alkohol, eter jauh kurang reaktif kecuali dalam hal pembakaran.Eter jauh lebih mantap (lebih kurang reaktif) dibandingkan alkohol. Eter tidak bereaksi dengan logam natrium. Sifat ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter.
KEISOMERAN PADA ETER
            Eter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer fungsional.
1)      Isomer Struktur
Isomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya berbeda. Contohnya dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil propil eter dan metil isopropil eter.
2)      Isomer Fungsional
Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran fungsional. Eter berisomer fungsional dengan alkohol.
PEMBUATAN ETER
Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140°C hingga reaksi dehidrasi sempurna.
Pembuatan eter dari alkohol CH3CH2OH + HOCH2CH3H2SO4→ CH3CH2–O–CH2CH3 + H2O

KEGUNAAN DAN DAMPAK  ETER
Senyawa dietil eter biasa digunakan sebagai zat anestetik (pemati rasa atau obat bius) yang diberikan melalaui pernafasan namun penggunaan dietil eter dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan merangsang sekresi lendir. Selain itu eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena dampak negatif ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju.




RUMUS UMUM

Eter ditunjukkan oleh gugus C – O – C, senyawa-senyawa ini biasanya diberi nama dengan pertama-tama menyebutkan kedua gugus alkil atau aril yang terikat pada atom oksigen dan kemudian ditambah kata eter. Bila kedua gugus alkil atau aril sama maka awalan di seringkali tidak digunakan
CH3 – O – CH3      CH3 – CH2 – O  – CH2 - CH3               CH3 – CH –O - CH3             
  Dimetil eter                            dietil eter                                       ê   metil isopropil eter
   (metil eter)                            (etil eter)                                CH3

Karena eter merupakan turunan alkana, maka tata nama eter juga dapat diturunkan dari nama alkana sedangkan gugus alkoksi (- O – R) dapat dianggap sebagai cabang (R dengan rantai C lebih panjang dianggap sebagai rantai utama alkana).
                             R  -  O  -  R’                    R > R’
                         Alkana         alkil      = alkoksi alkana

           
               CH3 – O – CH3              CH3 – O – CH2 – CH3                   CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3
            Metoksi metana                            metoksi etana                                  etoksi etana





2.   Beberapa sifat dan kegunaan eter
Sifat-sifat eter antara lain, lebih mudah menguap (titik didih dan titik leleh eter kurang dari separo titik didih alkohol yang jumlah atom C-nya sama), karena eter tidak mempunyai ikatan hidrogen dalam molekulnya, tetapi eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, alkohol atau fenol. Karena ikatan hidrogen dengan H2O inilah maka kelarutan dietil eter dengan 1-butanol kira-kira sama.
eter sangat berguna sebagai pelarut untuk senyawa-senyawa hidrokarbon dan senyawa-senyawa yang mengandung gugus fungsi polar. Juga digunakan untuk mengisolasi zat lain dari tumbuh-tumbuhan (ekstraksi senyawa organik atau minyak atsiri dari sumbernya). Eter juga terkenal sebagai obat bius, akan tetapi karena ia memberikan efek lain, maka eter dewasa ini tidak banyak digunakan sebagai obat bius.

1.      Isomer pada alkohol dan eter.

Dikenal beberapa jenis isomer, antara lain isomer struktur (posisi, rantai dan gugus fungsi) dan isomer optik.
Pada isomer gugus fungsi terdapat perbedaan gugus fungsi zat, misalnya antara alkohol (-OH) dengan eter (-O-), Sedangkan pada isomer rantai terdapat perbedaan rantai utama dan pada isomer posisi ditunjukkan oleh letak cabang atau letak gugus fungsi dalam rantai utama.Telah diketahui bahwa atom karbon mempunyai empat elektron valensi yang terarah ke sudut-sudut suatu tetrahedron. Jika keempat valensi itu mengikat empat atom atau kumpulan atom yang berlainan, misalnya 2-butanol ditemukan dua susunan molekul sebagai berikut:


Kedua susunan molekul itu berbeda karena susunan yang satu merupakan bayangan cermin dari susunan kedua yang tidak dapat saling berimpit. Perbedaan antara kedua susunan molekul ini akan jelas terlihat bila digunakan model molekul (molymod).
Karena kedua susunan molekul berlainan , berarti kedua molekul tersebut berlainan. Demikian pula kedua senyawa menunjukkan sifat-sifat yang berlainan. Salah satu sifat yang berlainan dari sepasang isomer ini ialah pengaruhnya terhadap cahaya yang berpolarisasi dalam suatu bidang. Karena itu pasangan isomer seperti ini disebut isomer optik. Sedangkan senyawa yang dapat memutar bidang getar cahaya terpolarisasi baik dalam bentuk cair atau larutan dikatakan bersifat optik aktif. Senyawa yang dapat memutar cahaya terpolarisasi kekanan diberi awalan dextro (kanan) dan yang memutar cahaya terpolarisasi kekiri (berlawanan arah jarum jam) diberi awalan Levo.
Suatu senyawa dapat dikatakan berisomer optik jika senyawa tersebut mempunyai atom C asimetris (atom C khiral) yaitu atom C yang mengikat 4 gugus berlainan. Banyak senyawa yang ditemukan di alam bersifat optik aktif dan senyawa yang biasa ditemukan hanya salah satu dari dua isomer yang mungkin. Suatu senyawa yang mengandung sebuah atom karbon asimetri hanya mempunyai sepasang isomer optik. Jumlah isomer bertambah bila dalam satu molekul terdapat lebih banyak atom karbon asimetrinya. Jumlah isomer optik dalam suatu senyawa sebanyak 2n, dimana n adalah jumlah atom khiral dalam senyawa tersebut.


Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam mencari isomer, anda harus memahami jumlah rantai struktur yang mungkin dari alkil:


Dengan memperhatikan tabel tersebut dapat diketahui isomer dari:
a.       Alkohol  R-OH, karena R dengan n = 5 kemungkinannya ada 8 maka jumlah alkohol yang mungkin ada 8 rumus struktur alkohol.
{seperti pada tabel diatas (n=5) pada tangan yang kosong letakkan OH}
b.      Eter R – O – R’ , jumlah n dalam R dan R’ = 5 dengan komposisi:
n = 1 dan n’ = 4   jumlah isomer yang mungkin  1 x 4
n = 2 dan n’ = 3   jumlah isomer yang mungkin  1 x 2
Jadi jumlah isomer eternya 6.

Contoh:








2.      Reaksi alkohol dengan beberapa pereaksi
Alkohol dan eter merupakan isomer gugus fungsi. Selain dapat dibedakan melalui sifat fisikanya, kedua golongan senyawa ini juga dapat dibedakan dengan mereaksikan zat tersebut.
Beberapa pereaksi yang dapat digunakan untuk membedakan kedua senyawa di atas diantarnya : logam Na, PX3 dan oksidator.


Eter
Alkohol
a.       Dengan logam Na tidak bereaksi
R – O – R   +  Na  tidak bereaksi 
a.       Dengan logam Na bereaksi menghasilkan gas hidrogen
ROH   +  Na    ®  RONa  +  H2
b.   Dengan PX3 tidak bereaksi
b.      Dengan pereaksi PX3 membentuk RX dan P(OH)3
ROH    +  PX3  ®   RX   + P(OH)3
CH3-CH2OH+PCl3® CH3-CH2Cl +P(OH)3
c.  tidak dapat dioksidasi
c.       Dapat dioksidasi
Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehid
      Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton
      Alkohol tersier sukar sekali dioksidasi, dan bila dioksidasi dengan oksidator kuat akan pecah menjadi alkanal dan alkanon dengan rantai C lebih pendek

Permasalahannya: apakah alkohol dan eter dapat saling bereaksi?
apa senyawa dari alkohol yang berbahaya untuk kesehatan?

7 komentar:

  1. Baiklah saya mencoba menjawab pertanyaan anda. Menurut saya tidak dapat karena Reaksi-reaksi pada alkohol dapat digunakan sebagai pengenal alkohol.
    a) Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Logam Natrium
    Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi denganlogam natrium.alkohol bereaksi dengan logam natrium menghasilkan gas hidrogen sesuai dengan persamaan reaksi berikut;
    2R- OH +2Na => 2R – Ona + H2 (g)
    2CH3- CH2-OH+2Na => 2CH3 – CH2 – Ona + H2 (g)
    Etanol Natrium Etoksida
    Reaksi ini merupakan reaksi yang digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter karena eter tidak dapat bereaksi dengan logam natrium.
    b) Reaksi Identifikasi Alkohol Menggunakan Fosfor Trihalida
    jika alkohol direaksikan dengan fosfor trihalida akanmenghasilkan alkil halida.
    3R -OH + PX3 => 3R – X + H3PO3
    C) Reaksi Oksidasi (untuk membedakan Jenis Alkohol)
    oksidasi alkohol Primer menghasilkan senyawa aldehid. Jika aldehid dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan asam karboksilat.
    sedangkan oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton, melalui mekanisme reaksi berikut.

    BalasHapus
  2. baik,lah saya akan memberi pendapat dari permasalahan di blog anda , salah satu yang saya jelaskan adalah senyawa etanol.

    Senyawa Ethanol yang terdapat pada minuman bahkan makanan bila dikonsumsi dengan jumlah yang wajar dan tidak sering tidak akan berbahaya bagi tubuh. Tetapi senyawa Ethanol sebenarnya memberi efek ‘menagih’ sehingga kebanyak mengkonsumsinya secara berlebihan dan membahayakan tubuh konsumen itu sendiri. Inilah bahaya dari Ethanol:


    Menghilangkan kesadaran: Meminum atau mengkonssumsi minuman hasil fermentasi dan mengandung Ethanol pastinya dapat menghilangkan kesadaran seseorang. Layaknya orang mabuk pada umumnya yang tiba – tiba merasa seperti sedang terbang dan pikirannya tidak dapat fokus.
    Menimbulkan rasa mual: Meminum atau mengkonsumsi minuman hasil fermentasi dan mengandung Ethanol juga akan menimbulkan rasa mual. Khususnya bagi mereka yang terbiasa mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung alkohol seperti Ethanol. Dan ini akan menimbulkan muntah sehingga membuat badan lemas.
    Memicu sakit kepala: Bagi mereka yang tidak biasa, sakit kepala juga bisa langsung menyerang dan terasa sangat tidak enak. Dan yang habis mengkonsumsi Ethanol dilarang meminum obat penghilang rasa sakit kepala karena akan menjadikan racun.
    Merusak jaringan dalam tubuh: Mengkonsumsi Ethanol berlebihan dan secara rutin juga dapat membuat jaringan tubuh rusak satu persatuk. Meski hasil fermentasi makanan yang bernutrisi, senyawa Ethanol juga telah menjadi racun untuk orga dalam tubuh kita. Bahaya pengawet makanan juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan ini.
    Gangguan ginjal: Ethanol juga dapat menimbulkan gangguan pada ginjal misalnya batu ginjal ataupun gagal ginjal. Ginjal akan sulit mengolah Ethanol menjadi urine.
    Gangguan hati: Selaain ginjal yang terganggu, hati atau liver juga akan mengalami gangguan bila mengkonsumsi Ethanol berlebihan. Hati tidak dapat berfungsi dengan baik bila sudah mengalami gangguan dan ini berhubungan dengan kondisi kesehatan kita dalam waktu lama.

    BalasHapus
  3. Tidak selamanya alkohol itu bedampak negatif,akan tetapi juga ada dampak positif nya

    DAMPAK POSITIF
    Alkohol dalam kehidupan ini memiliki banyak sekali manfaat. Dalam dunia kesehatan, alkohol telah banyak membatu manusia dalam mengobati penyakitnya. Misalnya saja antiseptik. Antiseptik dapat mengobati luka-luka ringan agar tidak infeksi dan terserang kuman atau bakteri. Selain mudah didapat, antiseptik sendiri juga murah harganya.

    “Sebagai bakterisida (pembasmi bakteri). Etanol 60-80 % berkhasiat sebagai bakterisida yang kuat dan cepat terhadap bakteri-bakteri. Penggunaannya adalah digosokkan pada kulit lebih kurang 2 menit untuk mendapat efek maksimal. Tapi alkohol tidak bisa memusnahkan spora” (Tjay & Rahardja, 1986:170; Mutschler, 1991:612). Itu merupakan dampak positif alkohol dalam bidang pertanian yang dapat membantu manusia dalam meningkatkan kualitas tanamannya dan agar tidak terserang hama. Makanan merupakan kebutuhan primer manusia yang harus terpenuhi. Tanpa makanan, manusia tidak dapat hidup. Oleh karena itu alkohol juga mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia.

    Menurut Ensel, alkohol juga dapat digunakan sebagai pembersih kulit sebelum injeksi (Ansel, 1987:537). Alkohol dapat membersihkan kulit agar terlihat bersih dan putih. Sel-sel yang mati dapat larut bersamanya. Bagi manusia, ini merupakan sebuah terobosan yang sangat disukai. Banyak sekali wanita yang memakai kosmetik yang mengandung alkohol yang sebenarnya banyak memiliki efek samping. Kebanyakan manusia melihatnya hanya dari segi positifnya saja. Namun kenyataananya dalam kasus ini alkohol sangat berperan bagi manusia.

    Alkohol juga banyak digunakan dalam makanan dan minuman meskipun kandungan didalamnya sangat kecil. Selain enak, makanan yang dihasilkan juga murah harganya. Tape merupakan salah satu produknya. Tape merupakan salah satu makanan yang sudah menjadi tradisi setiap lebaran di jawa. Hampir setiap rumah menyediakan makanan ini untuk hidangan para tamu.


    DAMPAK NEGATIF
    Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dan lain-lain.

    Nama minuman dan kadar alkoholnya menurut Mustafa KS:
    1. Bir Putih, 1 - 5 %
    2. Bir Hitam, 15 %
    3. Samsu, 20 %
    4. Macam-Macam Anggur, 15 %
    5. Ryn & Moezelijn, 10 %
    6. Anggur Malaga, 15-17 %
    7. Tokayer, 15 %
    8. Sherry, 20 %
    9. Likeuren, 30-50 %
    10. Anggur Perancis, 9-11 %
    11. Champagne, 10-12 %
    12. Anggur Spanyol, 15-20 %
    13. Anggur Hongaria, 15-20 %
    14. Rhum & Brandy, 40-70 %
    15. Jenever, 40 %
    16. Bols, 40 %
    17. Hulskamp, 40 %
    18. Whiskey, 30-40 %
    19. Cognac, 30-40 %
    20. Tuak & Saguer, 11-15 %
    21. Macam-Macam Anggur Obat, 15-20 %
    22. Shake, 10 %.
    (Mustafa KS,1983 : 23).

    Di Indonesia penjualan minuman beralkohol di batasi dan yang boleh membeli adalah mereka yang telah berumur 21 tahun. Beberapa etnik di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap tikus, ciu dan lain-lain

    BalasHapus
  4. Tidak selamanya alkohol itu bedampak negatif,akan tetapi juga ada dampak positif nya

    DAMPAK POSITIF
    Alkohol dalam kehidupan ini memiliki banyak sekali manfaat. Dalam dunia kesehatan, alkohol telah banyak membatu manusia dalam mengobati penyakitnya. Misalnya saja antiseptik. Antiseptik dapat mengobati luka-luka ringan agar tidak infeksi dan terserang kuman atau bakteri. Selain mudah didapat, antiseptik sendiri juga murah harganya.

    “Sebagai bakterisida (pembasmi bakteri). Etanol 60-80 % berkhasiat sebagai bakterisida yang kuat dan cepat terhadap bakteri-bakteri. Penggunaannya adalah digosokkan pada kulit lebih kurang 2 menit untuk mendapat efek maksimal. Tapi alkohol tidak bisa memusnahkan spora” (Tjay & Rahardja, 1986:170; Mutschler, 1991:612). Itu merupakan dampak positif alkohol dalam bidang pertanian yang dapat membantu manusia dalam meningkatkan kualitas tanamannya dan agar tidak terserang hama. Makanan merupakan kebutuhan primer manusia yang harus terpenuhi. Tanpa makanan, manusia tidak dapat hidup. Oleh karena itu alkohol juga mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia.

    Menurut Ensel, alkohol juga dapat digunakan sebagai pembersih kulit sebelum injeksi (Ansel, 1987:537). Alkohol dapat membersihkan kulit agar terlihat bersih dan putih. Sel-sel yang mati dapat larut bersamanya. Bagi manusia, ini merupakan sebuah terobosan yang sangat disukai. Banyak sekali wanita yang memakai kosmetik yang mengandung alkohol yang sebenarnya banyak memiliki efek samping. Kebanyakan manusia melihatnya hanya dari segi positifnya saja. Namun kenyataananya dalam kasus ini alkohol sangat berperan bagi manusia.

    Alkohol juga banyak digunakan dalam makanan dan minuman meskipun kandungan didalamnya sangat kecil. Selain enak, makanan yang dihasilkan juga murah harganya. Tape merupakan salah satu produknya. Tape merupakan salah satu makanan yang sudah menjadi tradisi setiap lebaran di jawa. Hampir setiap rumah menyediakan makanan ini untuk hidangan para tamu.


    DAMPAK NEGATIF
    Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dan lain-lain.

    Nama minuman dan kadar alkoholnya menurut Mustafa KS:
    1. Bir Putih, 1 - 5 %
    2. Bir Hitam, 15 %
    3. Samsu, 20 %
    4. Macam-Macam Anggur, 15 %
    5. Ryn & Moezelijn, 10 %
    6. Anggur Malaga, 15-17 %
    7. Tokayer, 15 %
    8. Sherry, 20 %
    9. Likeuren, 30-50 %
    10. Anggur Perancis, 9-11 %
    11. Champagne, 10-12 %
    12. Anggur Spanyol, 15-20 %
    13. Anggur Hongaria, 15-20 %
    14. Rhum & Brandy, 40-70 %
    15. Jenever, 40 %
    16. Bols, 40 %
    17. Hulskamp, 40 %
    18. Whiskey, 30-40 %
    19. Cognac, 30-40 %
    20. Tuak & Saguer, 11-15 %
    21. Macam-Macam Anggur Obat, 15-20 %
    22. Shake, 10 %.
    (Mustafa KS,1983 : 23).

    Di Indonesia penjualan minuman beralkohol di batasi dan yang boleh membeli adalah mereka yang telah berumur 21 tahun. Beberapa etnik di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap tikus, ciu dan lain-lain

    BalasHapus
  5. Inilah bahaya – bahaya dari senyawa Methanol:

    Merusak hati: Senyawa Methanol yang masuk ke dalam tubuh akan berubah menjadi seperti formalin yang dapat merusak hati dalam waktu beberapa jam. Methanol terlebih dahulu menjadi zat asam yang berbahaya ketika tertelan.Keracunan: Seseorang yang mengkonsumsi Methanol akan merasa mual dan sakit kepala layaknya seseorang yang sedang keracunan. Tentu saja, karena Methanol memang merupakan senyawa yang beracun, konsumen yang mengkonsumsinya akan langsung keracunan.Kejang – kejang: Setelah keracunan, konsumen tersebut juga bisa langsung kejang – kejang akibat tubuhnya yang menolak racun dari Methanol masuk. Kejang – kejang bisa terjadi lama hingga lebih dari empat jam.Kerusakan syaraf: Bahaya lainnya adalah terjadjnya kerusakan syaraf pada tubuh dan bahkan syaraf – syaraf bisa tidak berfungsi. Anda tahu kan kalau sekujur tubuh kita terdiri dari syaraf – syaraf yang saling menyambung.Otot tidak bisa digerakan: Badan konsumen Methanol akan terasa sulit digerakan karena otot – ototnya yang menegang. Konsumen akan kaku dan sulit melakukan apapun.Sesak nafas: Senyawa Methanol yang terhirup juga akan menyebabkan sesak nafas. Tidak sedikit remaja yang menggunakan senyawa Methanol untuk dihirup.Kerusakan pada kulit: Kulit yang tertetes atau tersentuh senyawa Methanol juga dapat rusak dengan gejala gatal – gatal, kering, hingga iritasi. Itu makanya Methanol tidak boleh disentuh secara langsung oleh kulit kita.Kematian: Terakhir, bahaya yang paling mengancam adalah kematian. Seperti yang sudah diberi tahu bahwa tidak sedikit yang harus meninggal dunia akibat mengkonsumsi Methanol. Sudah jelas Ethanol yang dapat dikonsumsi saja berbahaya, bagaimana Methanol yang memang tidak boleh dikonsumsi.

    BalasHapus
  6. Menurut pendapat saya.. Antara snywa pada alkohol dengan snywa dri eter tidk dapat bereaksi karena. Di antara eter dan alkohol terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di antara eter dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH. Perbedaan gugus fungsi tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat fisika dan kimia pada eter dan alkohol.

    BalasHapus
  7. Minum alkohol dalam jumlah banyak secara rutin selama bertahun-tahun juga dapat merusak organ jantung, yang akhirnya dapat menyebabkan masalah penyakit:
    Kardiomiopati – kelainan pada otot jantung yang seringkali menjadi gagal jantung
    Aritmia – denyut jantung yang tidak beraturan
    Stroke
    Tekanan darah tinggi
    Meskipun begitu banyak efek buruk bagi kesehatan jantung, ternyata menurut sejumlah penelitian bahwa minum alkohol dalam jumlah sedikit, dapat melindungi orang dewasa dari penyakit jantung koroner.

    BalasHapus